Prosiding Seminar Nasional 2016 Penatalaksanaan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Keluarga “ Bagaimana Mencegah, Mengobati & Merehabilitasi”

Palangka Raya, Politeknik Kesehatan Kemenkes (2016) Prosiding Seminar Nasional 2016 Penatalaksanaan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Keluarga “ Bagaimana Mencegah, Mengobati & Merehabilitasi”. In: Seminar Nasional.

[img] Text
PROSIDING-SEMINAR-NASIONAL-TAHUN-2016.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Ketergantungan narkotika dan bahan berbahaya (narkoba) adalah problem besar dunia. Indonesia dengan letak geografis strategis dan jumlah penduduk lima besar di dunia adalah target perdagangan narkoba dunia; kondisi Indonesia Darurat Narkoba sejak 2014. Ketergantungan narkoba memiliki konsekuensi psikologis, medis, hukum, sosial dan ekonomi. Upaya pemerintah melakukan rehabilitasi para pecandu terkendala keterbatasan jumlah panti yang hanya memenuhi 8% kebutuhan nasional. Dari 6000 pecandu yang menjalani rehabilitasi per tahunnya, sekitar 40% kembali menggunakan narkoba (relaps). Riset-riset menemukan faktor keberfungsian keluarga memainkan peranan penting kejatuhan ke dalam narkoba sekaligus keluarga juga tetap harapan bagi upaya-upaya pencegahan dan pemulihan para pecandu. Studi kualitatif di sebuah panti rehabilitasi narkoba ini bertujuan mendapatkan gambaran persepsi residen terhadap fungsi keluarga mereka dan proses rehabilitasi. Studi berlangsung Oktober 2015 s/d Januari 2016. Pengumpulan data melalui kuisioner, wawancara semi terstuktur dan observasi terlibat. Responden penelitian seluruh residen 52 orang (49 laki-laki dan 3 perempuan), 15-48 tahun. Hasil studi: terdapat dua kategori residen: (1) reguler atau kiriman keluarga 20 orang; (2) kasus hukum 32 orang. Terdapat 22 orang menyatakan masuk panti keinginan sendiri, 30 orang menyatakan bukan keinginan sendiri. Sejumlah 32 orang menyatakan hubungan dalam keluarganya tidak akrab, 20 orang menyatakan akrab. Tempat berbagi perasaan dan pemikiran 35 residen menyatakan bukan keluarga, 6 orang menyatakan keluarga, dan 11 orang menyatakan tidak ada. Saat studi berlangsung, relaps terjadi di panti, 10 residen menggunakan lagi narkoba jenis sabu-sabu. Wawancara semi terstruktur pada lima (5) residen menemukan keluarga pemicu masalah menggunakan narkoba. Wawancara pada dua (2) residen menyatakan iklim keluarga mendukung dan saling menyayangi antar anggota keluarga. Hasil studi mendukung riset yang menyatakan revitalisasi fungsi keluarga (pemberfungsian) merupakan pilihan strategis dalam upaya mencegah dan menyelesaikan problem ketergantungan narkoba. Fungsi keluarga yang paling utama adalah fungsi afektif, diperantarai komunikasi. Komunikasi suportif dalam keluarga untuk mengatasi problem narkoba direkomendasikan menjadi fokus kajian studi lanjutan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Keynote)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Stikes Borneo Cendekia Medika
Date Deposited: 25 Oct 2020 01:57
Last Modified: 02 Nov 2020 03:27
URI: http://repository.stikesbcm.ac.id/id/eprint/93

Actions (login required)

View Item View Item